Cara menumbuhkan siswa agar lebih giat belajar, ini caranya

Menumbuhkan pendidikan yang aman, sehat, dan menyenangkan di lingkungan sekolah. Salah satunya, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.


 sekolah agar mengatur berbagai kegiatan non kurikuler di sekolah, baik wajib maupun pilihan, seperti:

a. Mengawali hari sekolah dengan 15 (lima belas) menit waktu membaca buku non pelajaran;

b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu-lagu penuh cinta tanah air;

c. Berdoa bersama dan dipimpin oleh siswa secara bergantian;

d. Mengakhiri hari sekolah dengan menyanyikan lagu-lagu daerah.


Download Cara menumbuhkan siswa agar lebih giat belajar

Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya tidak senang belajar, bermain saja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir di seminar saya.

Bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tetapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.

Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 3 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah, yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “.. itu kotor, tidak boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar.
Download Cara menumbuhkan siswa agar lebih giat belajar
Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong

Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “Lha tadi sudah tanya, sekarang tanya lagi,” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya, sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak.

Ini  sebenarnya alasan anak malas belajar, semua terserah kita mensikapinya. Terima kasih

No comments:

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel